Proses penciptaan manusia sangat detil baik secara fisik maupun non fisik.
Model pembentuk karakteristik-nya dipengaruhi beberapa variabel yang sedikit banyak membentuk dan terbawa dalam kehidupan.
—–
Alkisah 4 saudara lahir hasil penemuan seorang ilmuan bernama hippocrates.
Sanguinis, anak yang ramah selalu riang gembira penuh antusias. Namun terkadang ceroboh, tidak disiplin dan egosentris. Dia sangat suka dukungan lisan. “Bicarakan langsung keinginanmu dan menyuruh aku mengerti apa pikiranmu”. Begitulah kata si sanguinis menjerit.
Plegmatis, si cinta damai, diplomatis dan humoris. Bukan pendiam, namun dia akan mengamati kelompok mana yg dimasuki. Jika ok, dia bisa bersuara lebih lantang daripada yang lain. Meskipun penakut, tidak tegas dan suka cari aman sendiri jika terpojok tapi dia sangat suka menolong orang lain. Jika sedang sedih atau galau, dia akan mencari pelukan yang bisa menenangkannya. “Aduh nga usah cari pekara, gini juga udah bagus”. Begitulah kata si plegmatis alias si ga mau ribet.
Koleris, si logis tegas ambisius tapi pemarah dan grasak grusuk. Target oriented dan lebih memilih menghabiskan waktunya dengan melakukan hal yang bermanfaat. Sangat senang berkumpul dengan koloni yang se frekuensi. “Ah buang-buang waktu ga ada guna”. Begitulah kata si paling nga mau bertele-tele.
Melankolis, si tekun perfectionis dan disiplin. Terkadang pendiam pemurung dan sensitive. Keluar rumah terkadang menjadi tantangan karena melankolis si penyayang ini lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga. “Yang penting semua senang” begitulah prinsip si paling konseptor.
Karakter baik dari masing-masing karakter tentunya harus di pertahankan dan dikembangkan, sedangkan sifat-sifat buruk seyogiayanya di minimalisir.
Karakter dominan ini tentunya melekat dan ada di diri setiap orang. Saling melengkapi sehingga bisa bisa menggenapkan saat bersama.
Berita pentingny :
1. Karena setiap orang di ingin dimengerti, maka sisihkan sedikit waktu untuk lebih mengerti orang lain. Setidaknya circle kita yang paling dekat.
2. Terlepas dari sekian perbedaan, namun ternyata semua kita memiliki persamaan, yaitu seorang hamba yang harus fokus kepada tugas hidupnya.
Karakter bisa berbeda, namun tetap sama dalam tujuan dan prinsip hidupnya.
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepadaKu”
(QS. Ad-Dzariyat: 56)
–Helin G. Yudawisastra–