Category: Syukur dan Sabar

Sebuah Refleksi – SABAR

Ditulis oleh: Dr. Helin G. Yudawisastra Ujian setiap manusia berbeda Tergantung dari kapasitas masing-masing setiap ujian itu ada satu variabel yang melekat yaitu “kesabaran” Saat ujian menimpa tidak perlu emosi saat ada kerabat berkata “sabar” karena hanya itu kata yang bisa motivasi dan itu yang tepat adanya Sabar tanpa batas sholat tanpa putus “Jadikanlah sabar […]

Sebuah Sajak – Diatas Sajadah

Ditulis oleh: Lisa Kustina   Ketika dunia terasa gelap dan tak menemukan tempat untuk bersandar, Sajadah menjadi tempat di mana kita dapat mencurahkan air mata dan memohon pertolongan kepada-Nya. Diatas sajadah ada ketenangan, bahwa Allah SWT selalu mendengar setiap doa Allah SWT selalu siap membantu melewati setiap kesulitan. Di atas sajadah, salah satu tempat terbaik […]

Surat Cinta Untuk Ayah

Ditulis oleh: Lisa Kustina Ketika musim semi tiba, aku tersenyum melihat keindahan dan bersyukur atas segala nikmat dari NYA. Aku terus berjalan kedepan menikmati setiap proses pencapaian mimpi – mimpi yang aku inginkan, dan ketika aku menoleh kebelakang ada sosok ayah yang tersenyum dan mengancungkan jempolnya padaku. Ketika lelah, aku memiliki bahu untuk bersandar dan […]

Sebuah Sajak: Persembahan Ilmu, S3 Bukan Sekadar Gelar

Ditulis oleh: Lisa Kustina   Persembahan Ilmu, S3 Bukan Sekadar Gelar Belajarlah dari Perjalanan Setiap langkah adalah hikmah Penelitianmu adalah petualangan Kesalahan hanya langkah pertama Mengajarimu menuju penemuan   Kerendahan Hati dan Kecerdasan Kerendahan hati adalah kebijaksanaan Kecerdasan adalah keindahan Keduanya merupakan anugerah   Teruskan Melangkah Lewati badai dan angin kencang Pandanganmu ke depan, jangan […]

METAMORFOSIS KEHIDUPAN

Di pagi yang dingin menusuk tulang dan membangunkan aku dari mimpi indah, mataku tertuju pada halaman belakang rumah yang sangat berantakan akibat dedaunan kering yang berserakan. Aku tergerak untuk bangkit dan berjalan menuju halaman untuk merapikan dedaunan tersebut. Namun, begitu aku sampai di halaman belakang, mataku tertuju pada sebuah kepompong yang menggantung pada sebatang ranting. […]

Back To Top