Oleh: AM Nasrulloh
https://www.pngitem.com/middle/bTmixT_young-people-silhouette-png-happy-people-clip-art/
“Andaikan kita bisa selalu muda, tak kan tua dan tak kan tiada, Maka akan indah”.
Begitu sepertinya angan-angan sebagian dari kita. Seolah tak pernah tua dan tak akan tiada adalah keindahan dan puncak kebahagiaan.
Padahal apakah demikian?
Tergantung destinasi sepertinya. Kita menuju apa, dan untuk apa?
Selamanya hidup jika dipastikan bahagia, memang seolah syurga. Selamanya muda jika dipastikan tiada cacat mendera, memang seolah syurga. Selamanya berada di dunia jika terus berdaya, juga seolah puncak harapan manusia.
Namun, hidup tak kan selamanya indah, usia muda pun akan selalu penuh dinamika. Ada sekian kenyataan yang bisa berbeda dari harapan dan tidak setiap kemauan bisa didapatkan. Padahal, cita-cita kita inginnya berada pada kondisi serba indah dan bahagia.
Cita-cita itulah yang seharusnya menjadi standar. Bukan muda-nya, bukan hidup di dunia selamanya. Tapi pada saat dan dimanapun kita bisa mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan. Itulah yang akan menjadi tujuan.
Dunia bisa jadi indah, bahkan dijadikan indah. Namun ada kehidupan lain yang justru lebih baik.
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. 3:14).
Bisa jadi kita tak muda lagi, tak kan selamanya hidup didunia ini.