Oleh: Lisa. Kustina
Langit mendung, gelap menyelimuti, hatipun bergetar.
Tetes demi tetes, rintik membasahi bumi, Hujan turun, rahmat Illahi tercurah suci.
Bumi haus dahaga, merindukan sentuhan, Air surgawi, penyejuk kalbu.
Tumbuhan menghijau, Segala yang hidup, bernapas lega menikmati.
Hujan pun bagai sedekah, dari langit yang maha kuasa, Memberi tanpa pamrih,
menyejukkan jiwa yang dahaga. Marilah bersyukur, pada nikmat yang berlimpah.
Hujan reda, pelangi muncul di ufuk, Menyambut senja, dengan keindahan yang penuh syukur.
———-
Doa yang tulus dan harapan akan rahmat Ilahi, terwujud dalam peristiwa di Masjid Ghamamah.
———-
Masjid Ghamamah, sebuah situs bersejarah di Madinah, berlokasi sekitar 300 meter di sebelah barat daya Masjid Nabawi, dinamai demikian karena peristiwa Rasulullah SAW memimpin sholat Istisqa’ di tempat tersebut untuk memohon hujan kepada Allah SWT. Saat kekeringan melanda Madinah, Rasulullah SAW mengajak penduduk ke tanah lapang (kemudian menjadi Masjid Ghamamah) yang juga digunakan untuk sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
Doa Rasulullah SAW diiringi berkumpulnya awan (ghamamah) dan turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Shahih Bukhari. Kejadian ini menjadikan masjid tersebut juga dikenal sebagai Masjid Awan, dan dulunya area tersebut juga terdapat masjid-masjid lain seperti Masjid Abu Bakar, Masjid Ali bin Abi Thalib, dan Masjid Umar, serta Pasar Kurma Tradisional.
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. (HR. Tirmidzi)
Semoga rahmat Allah, selalu tercurah bagi kita semua, Aamiin Ya Rabbal Alamin.