Ditulis oleh: Am.nasrulloh
Usaha manusia adalah menggapai sejahtera. Namun seringkali lupa jika sejahtera tak hanya kaya, tapi wajib MERDEKA. Merdeka menjamin kita bisa menikmati kekayaan. Karena, ada yang kaya namun tak leluasa. Waktunya habis untuk berusaha, pikirannya tersita utk menjaganya, bahkan di rumahnya merasa penjara. Ada yang punya, namun hatinya tak merdeka, terjajah hidup tak berujung kepuasan, karena tak pernah syukur didapatkan. Akhirnya hidup sempit padahal uang berlebihan. Merdeka bisa memberikan makna kekuasaan. Karena ada yang berkuasa, namun pikirannya tak merdeka, didesak kemauan utk terus lebih berkuasa, akhirnya “terpenjara” padahal bergelimang tahta.
Merdeka bisa memberikan arah perjuangan. Karena yang utama dari semua konsep kemerdekaan, bahwa merdeka tak hanya terlepas dari penjajahan, tapi lepas dari kebathilan. Inilah salah satu pernyataan kemerdekaan dari Rasulullah saat Futuh Mekah :
وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا
Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap. (Q.S. al-Isra : 81)
Sehingga,
Merdeka Jiwa adalah saat jiwa tidak bathil.
Merdeka kuasa adalah saat kekuasaan tidak bathil.
Merdeka pikiran adalah saat pikiran kita tidak bathil.
Merdeka Finansial adalah saat kekayaan kita tidak bathil.
Serta,
Merdeka perbuatan itu adalah saat perbuatan kita tidak bathil.
Tanpa itu semua, kita masih berada pada *”Darurat Kemerdekaan”.*
Maka mari kita usahakan, agar merdeka bisa hadir bukan hanya tahun 1945, namun merdeka bisa hadir sepanjang masa. Saat kita berada pada kebenaran dan senantiasa memperjuangkan keadilan.
*****
Rabbana,
Semoga kami tak hanya merdeka negara,
Namun merdeka hati dan jiwa.
Agar tak selalu terjajah untuk lebih memilki dan berkuasa, serta agar kami bisa lebih dekat kepada al-Haq dan menjauhi Kebathilan.
“Jadikanlah kami sejahtera dengan MERDEKA.”
Aamiin…