Dua jalan, Satu Tujuan

Oleh: Lisa Kustina

Peran wanita dalam masyarakat sangatlah besar. wanita yang bekerja di luar rumah dan wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga penuh waktu merupakan suatu pilihan. Kedua pilihan ini sama-sama mulia dan membutuhkan pengorbanan serta dedikasi yang tinggi. Mitos tentang “pilihan yang lebih baik” perlu dihentikan, karena keberhasilan dan kepuasan hidup ditentukan oleh faktor-faktor yang jauh lebih luas daripada sekadar status pekerjaan.

Wanita yang bekerja di luar rumah seringkali harus menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga. Mereka berjuang melawan tekanan dan tuntutan untuk selalu tampil sempurna di berbagai peran. Dedikasi dan kemampuan mereka untuk multitasking luar biasa. Mungkin karena suatu hal, harus membantu perekonomian keluarga bisa jadi karena suaminya meninggal ataupun tidak ada yang menanggung kebutuhan pokoknya, atau baginya bisa menyalurkan hobi yang membuatnya Bahagia.

Keberhasilan mereka tidak hanya diukur dari prestasi karier, tetapi juga kemampuan dalam membina hubungan dalam keluarga dan menjaga keseimbangan antara karir dan keluarga. Dengan catatan jenis pekerjaan tersebut memang membutuhkan tangan Wanita serta mendapatkan ridho dari suami atau walinya. Image buruk Wanita bekerja diluar rumah biasanya ditentukan jenis pekerjaan dan gaya pakaian Wanita tersebut.

Bagi Sebagian Wanita yang sudah dicukupin kebutuhannya, mendapatkan tambahan uang adalah suatu bonus. Tapi bagi Sebagian yang lain, jika mereka tidak mendapatkan uang terkadang mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Wanita bekerja diluar rumah karena menyalurkan hobinya atau ada juga karena harus memenuhi kebutuhannya karena tidak akan ada yang menanggung hidup mereka.

Wanita hidup bukan di negara yang menerapkan syariat Islam, sehingga Wanita bekerja bukan karena menyalurkan hobi tetapi memang keharusan, kalau tidak bekerja diluar rumah mereka tidak bisa makan.

Di sisi lain, wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga penuh waktu juga menghadapi tantangan yang tidak kalah berat. Dedikasi penuh dalam mengurus rumah tangga, mendidik anak, dan mendukung suami sering kali tidak dihargai. Peran mereka sebagai pengatur rumah tangga, pendidik pertama anak, dan penjaga harmoni keluarga sangat krusial. Mereka mungkin tidak mendapatkan penghasilan finansial langsung, namun kontribusi mereka terhadap kesejahteraan keluarga dan perkembangan anak-anak tak ternilai harganya.

Jam kerja mereka tak mengenal batas, dan kepuasan mereka berasal dari melihat keluarga yang bahagia dan anak-anak yang tumbuh dengan baik. Seringkali, pekerjaan mereka tak terlihat, namun dampaknya sangat signifikan. Terkadang dipandang sebelah mata dan membutuhkan mental yang kuat untuk bisa sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga penuh waktu.

Ada kalanya sebagai Ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan sendiri memiliki risiko lebih tinggi untuk ditinggalkan suami dan anak mereka ketika sudah dianggap ‘tidak dibutuhkan lagi”. Mereka juga riskan mengalami kekerasan dalam rumah tangga, ditinggalkan, ataupun depresi. Ada Ibu rumah tangga yang beruntung memiliki suami yang support dan keluarga yang mendukung serta menyanyanginya. Tetapi ada pula Ibu rumah tangga yang tidak seberuntung itu. Mereka bertahan karena tidak tahu mau kemana lagi, jadi apapun kondisinya memilih bertahan walaupun sering mengalami kekerasan fisik maupun mentalnya.

Baik wanita bekerja maupun ibu rumah tangga penuh waktu sama-sama berjuang untuk mencapai tujuan yang sama: kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga dan ingin meraih ridho dari Allah SWT. Tidak ada satu pilihan yang lebih baik daripada yang lain. Pilihan tersebut didasarkan pada berbagai faktor, termasuk nilai-nilai pribadi, keadaan ekonomi, dan dukungan keluarga. Yang terpenting adalah rasa hormat dan apresiasi terhadap upaya dan pengorbanan yang telah mereka berikan.

Kita perlu menghindari perbandingan yang tidak adil dan menghakimi pilihan hidup masing-masing. Mari kita hargai dan dukung setiap wanita, terlepas dari pilihan karier mereka. Kesuksesan sejati terletak pada rasa bahagia dan terpenuhinya kebutuhan keluarga, baik itu dicapai melalui karier profesional di luar rumah maupun melalui dedikasi penuh dalam mengurus rumah tangga. Perempuan, dalam setiap peran, adalah pilar penting dalam keluarga dan masyarakat. Wanita, sosok penuh keindahan dan penuh kasih sayang.

Islam memberikan wanita hak untuk mendapatkan pendidikan, bekerja, dan berkontribusi bagi masyarakat, selama tetap menjaga kesucian dan kehormatan diri. Wanita dalam Islam memiliki hak dan kewajiban yang seimbang dengan laki-laki dalam keluarga dan beribadah kepada Allah SWT. Sejarah Islam mencatat banyak wanita yang berprestasi, seperti Khadijah binti Khuwaylid, istri pertama Nabi Muhammad SAW, yang merupakan seorang saudagar sukses dan pendukung setia Nabi; Aisyah binti Abu Bakar, istri Nabi SAW yang dikenal cerdas dan memiliki pengetahuan agama yang luas; dan Ummu Salamah, istri Nabi SAW yang bijaksana dan pandai dalam strategi.

Mereka semua membuktikan bahwa wanita Muslim mampu meraih kesuksesan di berbagai bidang, dan menjadi teladan bagi generasi selanjutnya. Islam mendorong wanita untuk mencapai potensi terbaiknya, baik di rumah maupun di luar rumah, selalu dalam koridor syariat dan menjaga nilai-nilai luhur agama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top