Ruang Pengkhianatan

Oleh: HGY

Pengkhianatan adalah luka yang tak terlihat namun meninggalkan bekas yang mendalam. “Khianat” hadir dalam berbagai bentuk mulai dari janji yang sengaja tidak ditepati hingga kepercayaan yang disia-siakan.

Dalam kehidupan ini, banyak ruang-ruang pengkhianatan di mana kepercayaan menjadi luluh lantak dan hati tersakiti. Pengkhianatan bukan sekadar perbuatan, tetapi juga cermin dari ketidakjujuran dan nihilnya integritas. Kepercayaan yang telah dibangun bisa hancur dalam sekejap hanya karena satu tindakan khianat.

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara, ia berdusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika diberi amanah, ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pengkhianatan tidak hanya merusak hubungan silaturahmi dan talikasih namun lebih dari itu, khianat menghancurkan kepercayaan yang mungkin akan terpatri seumur nafas berhenbus.

Pemimpin yang berkhianat terhadap rakyatnya akan membawa kehancuran bagi bangsa. Pemimpin yang berkhianat pada bawahannya akan mencoreng kewibawaan dan integritas. Pasangan yang berkhianat akan membawa kandasnya keharmonisan bagi keutuhan keluarga. Pemegang uang yang berkhianat pada amanah akan mengkandaskan kepercayaan. Sahabat yang berkhianat akan memutuskan ikatan persaudaraan.

Ruang pengkhianatan jangan diberikan akses masuk dalam kehidupan. Parahnya terkadang pengkhianatan di normalisasi atas nama harap maklum.  Kejujuran dan integritas harus menjadi fondasi utama dalam setiap hubungan, baik dalam keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan. Menghindari pengkhianatan bukan hanya soal menjaga reputasi, tetapi juga menjaga hati agar tetap bersih.

Penghianat mungkin akan mendapatkan keuntungan sesaat dengan sikap oportunisnnya tetapi kehilangan sesuatu yang jauh lebih berharga: kehormatan dan keberkahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top