https://epaper.mediaindonesia.com/detail/menuju-koalisi-permanen
Oleh: AM.Nasrulloh
Katanya manusia makhluk yang tak biasa sendiri,
Hidupnya perlu relasi,
Bahkan kuatnya karena berkoalisi.
Konon ini bagai harga mati.
Karena,
Apalah arti sendiri, tanpa relasi kebutuhan akan sulit terpenuhi.
Namun,
Mari kita berhati-hati.
Karena nilai kita terlihat saat berkoalisi.
Harga diri terlihat dengan siapa kita berelasi.
Koalisi mungkin bisa menambah kekuatan relasi, namun bisa pula malah menghinakan diri.
Pertemanan tetap saja seleksi, melahirkan kecocokan karena kesamaan.
Hingga, muncullah kata teman sejati,
saat koalisinya dengan HATI…tak hanya materi.
Rasulullah SAW berkata:
“Seseorang terlihat dari agama temannya”
Maknanya, bahwa teman adalah cermin PILIHAN dan keyakinan pribadi.
Memang tak ada koalisi abadi.
Saat beda, tak mungkin pertemanan hakiki.
Pasti, salah dan benar akan sulit berelasi.
Sehingga,
Bukanlah pilih-pilih pertemanan,
Namun konsistenlah dalam kebenaran.
Karena saat kita memegang kebaikan, tak akan nyaman bagi mereka yang berteman karena kesalahan.
Maka janganlah heran,
Jika yg jahat sulit nyaman dengan yang benar. Karena, kenyamanan salah satunya lahir dari kesamaan.
Intinya, konsisten memegang kebaikan akan menjauhkan kita dari pengkhianatan teman ahli kesalahan.
Rabbana,
Berilah kami relasi yang sejati, yang tak mencelakakan saat berkoalisi.
Nyamankan kami bersama diri yang benar, yang berarti kami pun ridho diajak benar.
Jaga kami dari pertemanan semu,
Yang bertahan karena kekuasaan, kepentingan dan kemunafikan.
Aamiin…