| LENGAH DIKIT, FITNAH |

Oleh: AM.Nasrulloh

KaruniaNya memang tak pernah habis selama kita hidup. Beragam kelebihan dan kekuatan pun dititipkan dalam berbagai bentuk pada setiap keadaan, serta potensi yang menjadi amanah dalam kehidupan. Hasilnya, bisa menjadi berkah ataupun bisa pula menjadi fitnah bagi siapapun yang mendapatkan titipan karunia itu.

Berkah jika bertambah kebaikan, dan fitnah apabila karunia itu menjadi awal keburukan.

Fitnah memang bisa berasal dari titipan karunia, titipan potensi atau dari kelebihan. Kita mendapat kekuatan, kelebihan diri, atau titipan materi bisa menjadi peluang awal lahirnya fitnah yang berbahaya.

Fitnah bukan karena jumlah. Karena bisa jadi materi yang banyak menjadi fitnah, materi sedikit pun bisa menjadi fitnah.
Salah satunya fitnah kepemilikan adalah karena tidak mempedulikan bagaimana sesuatu didapatkan.

“Sungguh akan datang suatu masa, saat itu manusia tidak lagi peduli dengan cara apa dia menghasilkan harta, apakah dari sesuatu yang halal ataukah haram!” (HR. Bukhâri)

Fitnah adalah salah satu konsekuensi dari perubahan zaman, semakin lama kemunculannya akan semakin banyak. Sehingga menjadi keniscayaan yang harus terus diwaspadai.

“Zaman telah mendekat, ilmu dicabut, muncul banyak fitnah, tersebar kebakhilan, banyak terjadi Al-Haraj. Para sahabat bertanya: “apakah Al-Haraj itu ya Rasulullah ?” Rasulullah menjawab: “Pembunuhan” (Muttafaqun alaihi)

Fitnah memang kadangkala samar, tertutup seolah tidak terjadi keburukan. Sehingga seringkali kita tanpa sadar terbuai dengan suatu kenyataan. Padahal, begitu banyak yang mengintai dari beragam hal. Dari kelebihan bisa muncul fitnah dengan takabbur, atau ego yang meninggi. Dari kekurangan, bisa muncul fitnah kemalasan atau meragukan karuniaNya.

Atau dari yang kita perlihatkan, hadir peluang “fitnah” yang samar ataupun persangkaan.
“ah, ngapain berbuat baik juga. Buktinya, dia juga akhirnya…”
“Katanya orang…, tapi…”
“Padahal dia diberi banyak…, tapi malah dipakai…”
“Katanya mau ibadah, tapi kok gitu…”
dan begitu banyak fitnah kondisi yang menjadi penyebab jauhnya seseorang dari kebaikan.

Maka wajib selalu waspada. Lengah sedikit, maka bisa jadi fitnah telah menggerogoti kita. Karena kejadiannya, fitnah itu bisa ter-indera atau tersilap nyata.

“Berlindunglah diri kepada Allah dari fitnah-fitnah yang nampak dan yang tersembunyi.” (HR. Muslim no. 2867)

Semoga bisa selalu saling mengingatkan.
InsyAllah

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top