Menjadi Kepala Daerah

Oleh Syamril

Pemilukada serentak pada tahun 2024 telah melewati tahapan pendaftaran bakal calon pada 29 Agustus 2024. Banyak orang yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah. Mereka diajukan oleh parpol atau jalur independen. Setelah itu akan melalui tahapan lanjutan. Pencoblosan akan dilaksanakan pada tanggal 27 Nopember 2024 serentak di 545 daerah dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota. 

Mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah berarti siap menerima kepercayaan dari rakyat untuk menjadi pemimpin yang memiliki kekuasaan besar di daerah. Siap mengemban amanah untuk berbuat lebih banyak. Namun di balik amanah, jangan lupa bahwa ada pertanggungjawaban. 

Imam Al Ghazali sekitar 1000 tahun yang lalu pernah bertanya kepada muridnya “apa yang paling berat?”. Ternyata yang paling berat bukan benda yang berat jenisnya besar seperti besi, baja dan sebagainya atau ukurannya besar seperti bumi, matahari dan lainnya. 

Tetapi kata Al Ghazali yang paling berat adalah amanah yang kelak harus dipertanggungjawabkan. Hanya manusia saja yang diberi amanah dan harus dipertanggungjawabkan. Binatang dan tumbuhan tidak. 

Apakah amanah itu? Secara bahasa, amanah dapat diartikan sesuatu yang dipercayakan atau kepercayaan. Amanah juga berarti titipan (al-wadi‘ah). Amanah adalah lawan dari khianat. 

Makna sederhana dari amanah yaitu jabatan. Kebanyakan manusia sangat senang dengan amanah dalam bentuk jabatan sehingga berlomba-lomba untuk mendapatkannya dan mengadakan syukuran jika berhasil meraihnya. Saat naik pangkat dan jabatan orang mengucapkan “Alhamdulillah” karena senang. 

Jarang manusia yang mendapat amanah jadi takut, sedih, menangis dan mengucapkan “innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un” seperti yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz saat diangkat menjadi khalifah. Padahal jabatan sebagai amanah jika diselewengkan akan menjadi jalan menuju neraka.  

Langkah sederhana agar dapat menjadi orang yang amanah yaitu luruskan niat dan jangan lupa diri. Camkan dalam diri bahwa menjadi pejabat bukan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga dan kelompok. Tapi untuk kepentingan rakyat. 

Selanjutnya harus sadar semuanya sementara, titipan, bukan milik kita sehingga kelak harus dikembalikan kepada yang punya dan dipertanggungjawabkan. Dengan demikian kita menjadi manusia yang berhati-hati dalam berucap, bersikap dan bertindak. 

Selanjutnya, pahami batas-batas dari amanah tersebut. Mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Jika tidak boleh, batas itu jangan dilanggar. Kenapa orang melanggar batas? Biasanya karena orang lebih mengutamakan hawa nafsunya, membela diri, keluarga dan kelompoknya. Tergoda oleh kesenangan dunia meski melanggar agama dan merugikan orang lain dan menyengsarakan rakyat. 

Semoga Allah memberikan kekuatan dan hidayah kepada kita agar dapat menjadi orang yang amanah meniru salah satu sifat utama Rasulullah sehingga beliau digelari Al Amin, orang yang dapat dipercaya. Semoga Pemilukada serentak 2024 ini dapat menghasilkan kepala daerah yang amanah. Siap menjadi pemimpin yang membela kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi, keluarga dan partai. 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top