Ditulis oleh: Lisa Kustina
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (Imam Bukhari)
Agama Islam berisi panduan apa saja yang harus dilakukan sejak membuka mata dipagi hari hingga memejamkan mata dimalam hari. Semua hal diatur dalam agama Islam, termasuk ketika marah. Di bawah ini beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika marah:
- 1. Mengingat Allah
Mungkin kita sering mendengar mengingat Allah SWT membuat hati menjadi tenang dan memang begitu adanya. Hanya Allah SWT yang selalu ada untuk kita, Allah SWT yang akan menyelesaikan semua permasalahan kita. Namun terkadang kita tidak menyadari dan malah menggantungkan kepada manusia. Ketika tidak sesuai dengan ekspektasi, maka perasaan marahlah yang muncul. Oleh karena itu dianjurkan untuk berzikir, seperti “Astaghfirullah” (Aku memohon ampun kepada Allah) atau “La hawla wa la quwwata illa billah” (Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Dzikir tersebut dapat menenangkan hati sehingga mengurangi intensitas kemarahan. Dalam Surah Al-Ra’d ayat 28, Allah berfirman: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”.
- 2. Mengubah Posisi
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Jika kemarahan belum reda, maka berbaringlah.” Mengubah posisi bisa membantu mengurangi ketegangan fisik dan menenangkan pikiran.
- 3. Berwudhu
Rasulullah SAW bersabda: “Kemarahan itu datangnya dari setan, dan setan itu diciptakan dari api. Hanya api yang bisa dipadamkan dengan air. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudhu.” (HR. Ahmad). Berwudhu tidak hanya membersihkan fisik tetapi juga memberikan efek menenangkan dan menyegarkan pikiran.
- 4. Menahan Diri dan Berbicara dengan Baik
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Imran ayat 134, Allah memuji orang-orang yang mampu menahan amarahnya: “Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
- 5. Meminta Maaf dan Memaafkan
Islam sangat menganjurkan untuk meminta maaf dan memaafkan. Jika kita menyadari bahwa kemarahan kita telah melukai orang lain, kita harus segera meminta maaf. Sebaliknya, jika seseorang meminta maaf kepada kita, kita dianjurkan untuk memaafkannya.