Ditulis oleh : Rustana Adhi
Kita sama sama faham dan menyadari, bahwa kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Teknologi sebagai alat bagi kemudahan hidup manusia adalah sebagai suatu keniscayaan (condtio sine quanon). Arah perkembangan teknologi terus mengalami perubahan dan perkembangan yg bersifat ekponensial. Semakin kesini semakin cepat tingkat perubahan dan perkembangannya.
Dengan adanya teknologi internet saja sudah luar biasa perubahan tatanan kehidupan manusia, sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Dibalik sekian manfaat yang sangat luar biasa kita dimudahkan, juga terdapat resiko-resiko yang belakangan muncul, seperti maraknya Cyber crime, Hacker dll. Teknologi, sebagai mana alat lainnya, memang seperti pedang bermata dua. Satu sisi positif dan bermanfaat namun sisi yang lain bisa sangat berbahaya, bisa menjadi alat kejahatan yang canggih dan rumit. Ujung-ujungnya sebagaimana pepetah ” The man behind the gun “.
Artificial Intelligence, sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Seperti penggunaan teknologi dan AI untuk pengaturan lalu lintas dan mengurai kemacetan yang sudah diterapkan di Kota Jakarta, dan hasilnya cukup efektif. Dunia penelitian (research) sangat terbantu dengan adanya AI, seperti pada pengolahan data yang biasanya belasan hari, diolah siang malam dengan resiko kesalahan lebih tinggi, sekarang dengan bantuan AI cukup 3 atau 4 hari dengan tenaga dan tingkat kesalahan yang lebih sedikit , 2 atau 3 orang.
Dalam dunia pendidikan, AI juga digunakan dalam pembelajaran dan penerjemahan bahasa. Chat GPT, sudah dipergunakan di beberapa negara. Walaupun ada juga negara-negara tertentu yang menolak penggunaan Chat GPT dalam praktek pendidikan. Walhasil memang ada plus – minusnya.
Perkembangan Teknologi tak dapat dielakkan, akan terus berkembang dan disempurnakan. Namun perkembangan yang pesat ini tidak mustahil jadi blunder dan ancaman bagi kehidupan manusia dan kemanusiaan jika tidak terkendali dan dikendalikan. Bagi orang orang yang memang tidak punya niat dan itikad baik, teknologi sangat mungkin diselewengkan dan mengancam nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan. Quo Vadis AI, menarik untuk kita renungkan bersama. Bagaimanapun canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi, harus sebesar-besarnya mendukung dan menunjang kemaslahatan serta kemuliaan hidup manusia.