Vitamin Syukur

Oleh: Syamril

https://www.istockphoto.com/id/vektor/gambar-vitamin-diet-makanan-sehat-gm844845764-138315509

Penelitian tentang dampak vitamin syukur terhadap kesehatan dilakukan di AS, Jepang dan Kanada. Beberapa orang penderita sakit jantung diminta berterima kasih setiap hari kepada orang-orang yang telah berbuat baik kepadanya. Setelah 14 hari hasilnya menakjubkan. Terjadi penurunan sel marker indikator sakit otot jantung. Pada penelitian lain dilakukan selama 21 hari. Dampaknya bersyukur membuat lebih cerdas. Juga gelombang otak dominan pada Alpha yang memberikan ketenangan hidup dan berpikir lebih kreatif.

Cerita di atas disampaikan oleh dr. Asep Hermana pada acara MQ Pagi Sabtu 5 Oktober 2024. Meskipun dampak syukur demikian besar, pada kenyataannya kebanyakan manusia tidak bersyukur. Allah mengatakan dalam al Qur’an “sangat sedikit di antara hamba Ku yang mau bersyukur” (Q.S. Saba’: 13). Bahkan di Q.S Ar Rahman diulang 31 kali ayat yang berbunyi “maka nikmat Tuhan Mu yang manakah yang engkau dustakan?”

Ada dua kondisi manusia yaitu jarang bersyukur dan sulit bersyukur. Kondisi pertama yaitu jarang bersyukur. Apa penyebab manusia jarang bersyukur? Menurut dr. Asep Hermana manusia jarang bersyukur karena merasa tidak diberi nikmat. Dia menganggap apa yang dinikmatinya itu hal yang biasa dan wajar. Saat duduk santai dapat menghirup oksigen dengan baik, itu biasa dan wajar karena setiap hari juga demikian. Dapat melihat, berjalan, berbicara dan sebagainya juga dianggap hal yang biasa.

Agar dapat merasa diberi nikmat oleh Allah, menurut dr. Asep Hermana ada tiga cara. Pertama, melalui ilmu. Mengetahui bagaimana mekanisme manusia bernafas dengan paru-paru, melihat dengan mata, berjalan dengan kaki dan lain sebagainya. Jika tahu hal tersebut demikian rumit melalui proses yang luar biasa maka manusia akan mudah merasakan Allah memberinya nikmat yang sangat besar.

Cara kedua, simulasikan apa yang terasa jika nikmat itu hilang. Coba lakukan saat bangun pagi tutup mata sehingga tidak bisa melihat. Bagaimana rasanya berjalan, membuka pintu kamar mandi, mencari sikat dan pasta gigi dan melakukan aktivitas rutin lain di pagi hari. Apa sulit atau mudah? Tentu saja sulit. Itu baru satu nikmat yang disimulasikan hilang. Bagaimana jika juga tidak bisa berjalan? Tentu lebih sulit lagi.

Cara ketiga, mendapatkan musibah secara nyata bukan lagi simulasi. Tiba-tiba sakit sehingga sesak nafas dan harus pakai tabung oksigen dan ventilator seperti saat Covid-19 lalu. Jatuh dan cedera sehingga tidak bisa berjalan. Hanya bisa berbaring di tempat tidur. Saat hal itu terjadi maka pasti terasa bahwa selama ini Allah memberikan nikmat yang banyak. Akan mudah bersyukur apalagi saat kembali sehat seperti sedia kala.

Kondisi kedua yaitu sulit bersyukur. Apa penyebabnya? Menurut dr. Asep Hermana, penyebab manusia sulit bersyukur karena gagal atau salah fokus. Jika sakit gigi maka fokusnya pada gigi yang sakit. Tentu saja akan merasa sangat menderita. Bagaimana caranya agar tidak merasa menderita dan bisa bersyukur?

Geser fokus dari negatif ke positif. Allah memberi gigi sebanyak 32. Jadi hanya 1 gigi yang sakit. Masih ada 31 gigi yang sehat. Fokus kepada gigi yang sehat dan syukurilah itu. Dalam diri manusia ada banyak organ dan sistem. Ada sistem pernafasan, syaraf, motorik, dan lainnya. Bukan hanya pencernaan. Lihatlah organ dan sistem tubuh lain yang masih sehat. Syukurilah itu.

Dengan cara menggeser fokus pikiran maka akan memudahkan untuk bersabar bahkan bisa bersyukur atas musibah sakit yang dihadapi. Apalagi jika bisa menggali hikmahnya. Penyakit sebagai sinyal agar tidak zhalim kepada tubuh dengan cara istirahat yang cukup. Penyakit dapat menggugurkan dosa. Penyakit bisa jadi jalan untuk taubat. Serta banyak hikmah lain yang akhirnya membuat manusia bersyukur.

Mari bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Jangan pandang besar kecilnya. Tapi lihatlah siapa yang memberi nikmat. Dialah Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Banyaklah berterima kasih kepada sesama atas pemberian dan bantuan. Juga banyaklah membantu sesama sebagai bukti syukur kepada Allah. Syukur tidak hanya hati dan ucapan tapi juga tindakan. Gunakan nikmat untuk tindakan yang bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top