Dalam mempelajari problem solving (pemecahan masalah) dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman, kita dapat menarik inspirasi dari sejarah dan perjalanan Nabi Ibrahim AS, khususnya dalam kisah pengorbanan Nabi Ismail AS, hubungannya dengan Siti Hajar, dan praktik ibadah haji yang berkaitan.
Kisah Nabi Ibrahim AS menunjukkan bagaimana beliau dihadapkan pada ujian dan tantangan yang berat. Ketika Allah memerintahkan beliau untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, hal ini menjadi momen kritis yang membutuhkan pemecahan masalah yang kompleks. Dalam menghadapi situasi ini, Nabi Ibrahim AS menunjukkan ketekunan, kesabaran, dan kepercayaan yang mendalam kepada Allah.
Seiring dengan itu, kisah ini juga melibatkan Siti Hajar, ibu Nabi Ismail AS. Ketika ditinggalkan di padang gurun dengan putranya yang masih bayi, Siti Hajar menghadapi tantangan yang luar biasa. Namun, ia menunjukkan ketekunan, keberanian, dan kemampuan problem solving yang luar biasa dengan mencari air untuk kelangsungan hidup mereka. Tindakan Siti Hajar ini kemudian menjadi asal mula praktik Sa’i dalam ibadah haji, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah dalam mencari air.
Dari kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Siti Hajar, kita dapat memetik berbagai pelajaran tentang pemecahan masalah dalam kehidupan manusia. Pemikiran kritis, kesabaran, keberanian, dan kepercayaan kepada Tuhan adalah beberapa nilai inti yang dapat kita aplikasikan dalam menghadapi tantangan zaman ke zaman.
Dalam special issue bulan Juni ini Editor akan menerbitkan tulisan-tulisan tentang nilai-nilai dan strategi problem solving yang dapat kita pelajari dari kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, Siti Hajar, dan praktik ibadah haji. Kita dapat bertukar pikiran tentang relevansi nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menghadapi tantangan yang sulit, dan bagaimana mengembangkan kemampuan problem solving secara individu dan kolektif.
Salam,
Tim Editor Softskills Academy Magazines