” Manusia adalah mahluk spiritual yang mengalami kehidupan dunia “, demikian kata salah seorang filsuf .
Menyimak ungkapan tersebut, kita disadarkan bahwa sebenarnya kita adalah mahluk spiritual, jasad hanyalah casing dan cangkang. Ketika kembali kepada Sang pencipta, yg kembali adalah ruhnya, jasad pelan-pelan akan hancur lebur.
Kehidupan dunia tidak terlepas dari cobaan, ujian dan masalah, yang mustahil kita menghindarinya. Satu satunya jalan adalah menghadapinya dengan segala daya dan kemampuan kita, terutama dengan ilmu . Karena apapun ada caranya, ada ilmunya .
Belajar dari kisah Nabi Ibrahim as , yang dalam kehidupannya tidak terlepas dari masalah , ujian dan cobaan. Nabi Ibrahim menghadapi semua masalah, ujian dan cobaan tersebut dengan suatu sikap mental , ilmu dan yang tidak kalah penting aspek spiritual. Nabi Ibrahim menghadapi segala ujian dengan modal keimanan , kesabaran , ketaatan , keyakinan dan keihlasan.
Aspek spiritual yang sangat kental yang dimiliki oleh nabi Ibrahim.
Kita sangat menyakini bahwa Tuhan itu ada, Tuhan tidak diam, Maha memperhatikan dan pasti Allah SWT menginginkan hal yang terbaik bagi hambanya. Keyakinan ini menjadi landasan spiritual dalam menghadapi setiap permasalahan hidup. Hasilnya pasti kebaikan. Dalam ajaran agama dikenal yang namanya ikhtiar, usaha, doa dan tawakal. Sangat tidak mungkin seseorang dengan aspek spiritual yg kuat, berputus asa saat belum berhasil atau gagal . Dengan konsep tawakal, pasrah. dan Ikhlas yang merupakan muatan spiritual, menjadi peredam kekecewaan dan keyakinan bahwa Tuhan pasti sedang menyiapkan sesuatu yg lebih baik, dunia dan Akhiratnya. Itulah pentingnya aspek spiritualitas dalam menghadapi setiap masalah, ujian dan cobaan kehidupan sebagaimana dicontohkan dalam kisah Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail
Ditulis oleh : Rustana Adhi