Ditulis oleh : Lisa Kustina
Tolong aku, seru hatiku merintih,
Dalam sunyi, derita ini kuhimpit.
Langkahku rapuh, terbenam dalam malam,
Di hadapanku, bayangmu tetap menghantam.
Perkataanmu menusuk, luka di hati terbenturi.
Kesedihan merajai, di lorong sunyi hati,
Tersiksa dalam bisikan, tak terucap tanpa hati.
Tiap kata hinaan, hantui ruang hatiku,
Tolong aku, seru dalam sunyi sepi,
Saat malam datang, terasa begitu getih.
Rintihan hati hampa, terhempas di kegelapan,
Di ujung kehampaan, aku tersesat tanpa tujuan.
Kuasaku hancur, di hantam badai kata,
Perlahan terhempas, tak berdaya terjatuh ratap.
Dalam setiap hembusan angin, kurasakan pilu.
Terperangkap dalam belenggu, tanpa celah terbuka.
Tolong aku, seru dalam kelam sunyi,
Sungguh, kutak mampu, melawan arus yang menghantui.
Hanya doa yang tersisa, dalam sunyi derita,
Semoga Allah SWT beri cahaya, di tengah malam yang kelam pahit.
Terjebak dalam labirin keputusasaan
Kuatkan hati dan pikiran
Doa merupakan teman setia
Bersandarlah pada-Nya, mintalah petunjuk dan kekuatan
Dengan setiap celaan, kau rasakan aku tenggelam.
Namun, walau luka meradang, aku tetap berdiri,
Mencari sinar harapan, dalam kegelapan yang menyergap hampa
Biarkan cahaya terang, menyinari jalan hati yang terluka,
Tetaplah percaya pada diri sendiri dan pada masa depan yang lebih baik
Langkah kecil menuju pemulihan adalah langkah menuju kekuatan dan keberanian yang lebih besar
Setiap badai pasti akan reda
Setiap malam yang gelap pasti akan diikuti oleh pagi yang cerah