Hijrah dan Ketenangan

“Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah SWT” (HR. Bukhari)

Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan, bulan mulia yang menjadi momentum bagi kita untuk selalu meningkatkan ibadah dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Bulan ini memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki dan mengendalikan diri dari segala godaan yang bisa menjerumuskan kita pada kemurkaan Allah. Jika di bulan lain kita sering lalai, mari kita perbaiki diri di bulan Ramadhan ini dengan meningkatkan ibadah dan meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah SWT, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bertaqwa. Bagaimana caranya?

Dunia ini penuh dengan pilihan, kita bisa memilih untuk bermaksiat atau bertaqwa, namun dunia tidak bisa menentukan pilihan kita. Tentunya kita ingin memilih jalan bertaqwa agar bisa mendapatkan pahala surga. Dengan mengubah diri kita saat ini menjadi lebih baik, di masa depan kita akan menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT. Mengapa harus berhijrah? Dengan berhijrah, iman kita akan terjaga dan derajat kita di sisi Allah SWT akan semakin tinggi. Kita juga akan mendapatkan rahmat yang besar dari Sang Khaliq, meningkatkan rasa persaudaraan dengan sesama umat muslim, serta memiliki semangat perjuangan yang tinggi di jalan Allah.

Hijrah merupakan proses untuk memperbaiki diri, mulai dari cara berfikir, berbicara, dan bersikap seorang muslim yang lebih baik. Secara maknawi, orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah (HR. Bukhari). Memang berat rasanya ketika kita melakukan hal yang tidak biasa, ada perubahan dalam perilaku, cara berpakaian, bahkan mungkin menjadi sasaran cemoohan di lingkungan yang tidak tepat, serta perubahan dalam cara bergaul dan memilih teman. Namun, bukannya kita harus membiasakan yang benar? Mari kita lakukan secara perlahan-lahan. Di awal perjalanan hijrah, Allah akan memberikan sebuah ketenangan yang tidak bisa dirasakan oleh semua orang, karena orang yang berhijrah senantiasa menjadikan Allah sebagai sandaran. Bila berhijrah karena Allah, kita akan terus melangkah walaupun sudah lelah.

Dalam berhijrah, harus diselingi dengan istiqomah yang merupakan keutamaan dalam Islam sebagai bukti kesungguhan sebagai seorang muslim. Rasulullah SAW selalu mengajarkan bahwa istiqomah harus diraih, salah satunya dengan meluruskan niat bahwa apa yang kita lakukan semata-mata karena Allah. Dalam setiap perjalanan hijrah kita, ada alasan untuk tetap tegar, kuat, dan istiqomah. Tak lain dan tak bukan adalah dengan ikhtiar bahwa hijrah kita karena Allah semata, Insya Allah perjalanan kita mendekatkan diri kepada Allah akan dipermudah.

“Barang siapa berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang lurus dan rezeki yang banyak “ (Q.S. 4: 100)

“Hijrah itu tidak mudah karena hadiahnya surga. Tetap melangkah, jangan menyerah, apalagi berbalik arah.

Ditulis oleh Ika Puspitawati, S.Pd
Guru Pengajar di SMAN 27 Bandung



Daftar Pustaka
https://an-nur.ac.id/pengertian-hijrah-makaniyah-dan-maknawiyah/
https://www.brilio.net/wow/50-kata-kata-motivasi-hijrah-dan-istiqomah-terbaik-dan-bijak-200727o.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top