PASANGAN HALAL & HARAM

Oleh: AM.Nasrulloh

Dunia katanya berpasang-pasangan. Siang-malam, gelap-terang, ataupun kematian-kehidupan, adalah beberapa pasangan yang selalu hadir dalam kehidupan. Inilah pasangan kondisi, dimana kondisi satu bisa melahirkan pasangan kondisi lainnya.
Konon, diantara pasangan-pasangan tersebut bisa hadir pasangan halal ataupun pasangan haram.

Pasangan halal adalah dimana kehadiran satu hal dengan pasangannya menghasilkan kondisi yang benar. Seperti pasangan kerja ikhlas dengan hasil berkah, pasangan kebaikan dengan kenyamanan, pasangan kejujuran dengan ketenangan, ataupun pasangan sedekah dengan keberlimpahan. Kondisi benar akan berpasangan dengan yang benar.

Namun ada pula pasangan haram. Hadirnya pasangan itu prosesnya salah, dan menghasilkan kerusakan. Kondisi salah, berpasangan pula dengan yang salah.
Maka muncullah pasangan bohong dengan dusta, dimana satu kebohongan berpasangan dengan kebohongan lainnya.
Ada juga pasangan zina dan aborsi. Karena ketika mendapatkan kehamilan dengan haram, maka cara menutupinya adalah melakukan dosa lainnya yaitu aborsi.
Pasangan haram lainnya adalah mabuk dan kerusakan. Karena saat mabuk, orang cenderung merusak seiring kehilangan kesadarannya.

Bahayanya, kini hadir pasangan haram terbaru. Dimana satu perbuatan dosa melahirkan perbuatan merugikan lainnya. Pasangan itu adalah judol dan pinjol. Dimana saat kalah berjudi maka muncullah riba saat meminjam, bahkan disertai berbagai masalah lainnya. Triliunan dana pun melayang, menyisakan persoalan yang berkepanjangan.

Solusinya?
Tentu yang utama adalah bagaimana tidak pernah hadir kondisi salah yang akan diikuti pasangannya. Namun jikalah terlanjur hadir, maka memutus rantai perjodohan itulah jalan yang terbaik.

Maka pasangan haram ini harus segera diceraikan. Salah satu caranya: Jikalah ada perbuatan salah, maka segera dihapus dengan perbuatan baik, sehingga kesalahan tidak lagi saling berpasangan.

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)” (QS. Hud: 114).

Semoga kita bisa menjaga diri atas perjodohan hidup yang membuat kerusakan, dan semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan menganugerahkan kebaikan.
Aamiin…

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top