PERTAMAX: KECEWA MAKSIMAL

Oleh: Lisa Kustina

Mentari Pertamina, redup cahayanya kini, Bukan karena mendung, namun ulah insan sendiri. Pertamax tercampur, rahasia terbongkar, Kepercayaan rakyat, sirna bagai debu yang berputar.

Janji-janji manis, kata-kata bak madu, Kini berubah pahit, menelan pil kecewa yang membatu. Harta negara dijarah, rakyat terbebani duka, Keadilan tergadaikan, nurani seakan terluka.

Bumi Pertiwi tercinta, menangis melihatnya, Kekayaan alamnya, dirampas tanpa rasa iba. Rakyat kecil terhimpit, hidup makin tersiksa, Oleh ulah segelintir, yang tamak dan tak merasa.

Kepercayaan hilang, sulit untuk kembali, Hanya taubat dan perubahan, yang dapat mengobati. Mari kita renungkan, pelajaran yang pahit, Agar negeri ini, terbebas dari noda yang sakit

Hukum ditegakkan, tanpa pandang bulu, Koruptor dihukum, agar menjadi pelajaran yang cukup. Aset negara dikembalikan, ke tangan yang berhak, Keadilan ditegakkan, tanpa harus menunggu lama

Jangan sampai kejadian ini, menjadi luka yang tak sembuh, Tegakkan hukum, berantas korupsi hingga ke akarnya. Sistem Islam diterapkan, Agar rakyat kembali percaya, pada pemerintahnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top