House of Wisdom (بَيْت الْحِكْمَة Bayt al-Ḥikmah / the Grand Library of Baghdad)

Ditulis oleh: Lisa Kustina

House of Wisdom (بَيْت الْحِكْمَة Bayt al-Ḥikmah / the Grand Library of Baghdad) merupakan perpustakaan terlengkap didunia yang didirikan pada abad ke 8 pada masa khalifah Bani Abbasiyah. Dinasti Abbasiyah, dikenal bukan hanya karena kekuatan politiknya, tetapi juga karena era keemasan intelektual yang diukir di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun. Khalifah Harun ar-Rasyid yang dikenal karena kecerdasan dan kecintaannya pada ilmu pengetahuan, menjadikan Baghdad sebagai pusat pembelajaran yang menarik para ilmuwan terbaik dari seluruh dunia. Atas dasar ini, beliau mengumpulkan buku-buku dari seluruh penjuru dunia.

Bayt al-Hikmah / House of Wisdom, bagaikan magnet bagi para intelektual. Banyak cendekiawan terpelajar, termasuk yang berlatar belakang Yahudi atau Kristen, menjadi bagian dari Bayt al-Hikmah / House of Wisdom. Selain menterjemahkan buku-buku ke dalam bahasa Arab dan melestarikannya, para cendekiawan Bayt al-Hikmah / House of Wisdom juga memberikan banyak sumbangan orisinal yang luar biasa di berbagai bidang.

Tokoh-tokoh terkemuka seperti Al-Khawarizmi, yang dikenal sebagai Bapak Aljabar, dan Al-Razi, seorang pelopor di bidang kedokteran, berhasil mengembangkan penemuan-penemuan yang penemuannya juga ada di Bayt al-Hikmah / House of Wisdom. Tradisi penelitian oleh intelektual yang berkembang di lembaga Bayt al-Hikmah / House of Wisdom memberikan pengaruh besar bagi para ilmuan Muslim maupun Barat pada abad-abad selanjutnya, menempatkan Bayt al-Hikmah sebagai tempat penting dalam perkembangan pengetahuan global.

Invasi Mongol ke Baghdad pada tahun 1258 menandai tragedi bagi dunia ilmu pengetahuan. Mereka menghancurkan Bayt al-Hikmah / House of Wisdom, merampas permata-permata intelektual yang terkumpul selama berabad-abad. Lemari-lemari berisi buku-buku berharga, manuskrip, peta, dan observatorium dihancurkan, dibakar, dan juga dibuang ke sungai Tigris. Yang lebih tragis, buku-buku itu bahkan digunakan untuk membangun lumbung-lumbung, mengganti tanah liat dengan halaman-halaman yang memuat pengetahuan berharga. Hulagu, pemimpin Mongol, telah membinasakan karya-karya para cendekiawan. Konon sampai saat ini belum ada perpustakaan yang bisa menandingi Bayt al-Hikmah. Semoga kedepannya ada Khalifah seperti Khalifah Harun ar-Rasyid yang memberikan perhatian tinggi pada ilmu pengetahuan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top