Ditulis oleh: AM. Nasrulloh
Ramai perbincangan mengenai kenaikan UKT (Uang Kuliah Tunggal). Kebijakan yang secara mayoritas ditolak oleh berbagai kalangan ini, menambah data betapa biaya pendidikan itu sangat mahal.
Memang pendidikan itu mahal? Atau seharusnya murah?
Ternyata,biaya pendidikan memang harus mahal. Sekali lagi harus mahal, dan harus mahal.
Dalam teori proses, sesuatu yang menghasilkan banyak keuntungan, maka modalnya pun biasanya besar. Faktanya, pendidikan dan ilmu adalah salah satu keuntungan besar dan harta mahal yang bisa kita miliki.
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Sehingga wajar biaya pendidikan itu mahal, dan seharusnya mahal. Artinya, kita harus memahami bahwa pendidikan harus dipersiapkan, harus dimaksimalkan untuk mencapai cita-cita mahal darinya.
Pendidikan itu mahal, maka jangan disia-siakan dengan orientasi yang murah. Pendidikan harus betul menghasilkan pribadi mulia, bukan sekedar pribadi pintar tanpa tata krama.
Pendidikan itu mahal, maka jangan permurah dengan proses yang menghinakan. Pastikan lahir pendidikan yang berintegritas, penuh kemuliaan dengan mengutamakan kebenaran dan kebaikan.
Pendidikan itu mahal, sehingga jaga para pengajar ilmu agar tetap menghasilkan peradaban yang menyelamatkan dan mencerahkan.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari hamba-Nya sekaligus, akan tetapi akan mencabut ilmu dengan menghilangkan para ulama, sehingga apabila tidak ada seorang pun yang berilmu maka orang-orang akan menjadikan pemimpin dari orang-orang yang tidak berilmu, kemudian mereka memberikan fatwa yang sesat dan menyesatkan.” (HR Bukhari).
Akhirnya, pendidikan itu mahal bukan karena biaya kuliah atau biaya pendidikan lainnya. Namun, yang utama adalah pada mahalnya cita-cita serta mahalnya ilmu yang akan mempertinggi kualitas manusia dihadapan Rabb dan makhlukNya.
Semoga pendidikan kita semakin mulia dan beradab, mari persiapkan bersama.
–@am.nasrulloh–