Oleh: AM Nasrulloh
Kita sepertinya sangat menyukai hasil cepat, berlipat, dan melesat bagai sulap patgulipat. Ingin menang segera, ingin berhasil segera, serta ingin instan dalam menggapai cita-cita. Dan seringkali hasrat instan itu tidak terkendali, hingga menjadikan kita tak bisa mengontrol proses, bahkan tak mau lagi berusaha. Inginnya sedikit tenaga menghasilkan keuntungan luar biasa.
(Ah, sepertinya memang semua kita begitu).
Apa dampaknya?
Jika kita berulangkali berusaha mencari akar maksiat. Bisa jadi salah satunya adalah budaya instan ini. Ingin untung dari enteng, ingin maksimal dari minimal, ataupun sifat ketergesaan yang menjadi naluri manusia.
“Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa”. (QS.Al-Isra’: 11)
Ingin cepat kaya tanpa usaha adalah awal perjudian.
Ingin cepat pintar tanpa belajar adalah awal contekan.
Ingin cepat menang tanpa pembinaan maka “sepertinya” itulah awal transfer & naturalisasi pemain (ups).
Padahal biasanya, sesuatu yang instan itu akan mengurangi kebanggaan.
Terlebih Allah berpesan :”Manusia akan mendapatkan yang dia usahakan” (QS. An Najm :38).
Artinya, usaha instan maka hasilnya pun bisa instan (baca : cepat datang, sekaligus cepat hilang). Maka, jangan kaget hasil perjudian biasanya tidak bertahan lama bisa dirasakan.
Akhirnya, muncullah fenomena tidak sabar, tidak mau menunggu dan berproses, sekaligus tidak mau bekerja keras.
——
Dari mana perbaikan bisa kita mulai?
Pertama, redefinisi makna kemenangan dan makna keberhasilan. Bahwa kemenangan itu hanyalah bonus dari sekian usaha, dan bukanlah tujuan. Bahwa berusaha itu sudah merupakan suatu keberhasilan, bukan hanya menunggu sampai hasil akhir didapatkan.
Tanpa definisi yang benar, semua akan terjebak oleh budaya instan yang ‘hanya’ menghendaki hasil tanpa berusaha.
Kedua, munculkan kembali makna kebanggaan dan kehormatan sebagai perasaan yang sejatinya akan lebih bermakna daripada “sekedar” kemenangan. Bahkan, seringkali tak terasa kemenangan saat tak hadir hadir kebanggaan. Apalagi tentang kehormatan, yang akan lebih utama dari seluruh derajat kemenangan.
Dengan definisi yang benar, dan menjaga kebanggaan serta kehormatan, maka kita akan menghargai usaha dan proses sekaligus terhindari dari hasil dan kemenangan instan.
Semoga, memberi perbaikan mental bagi diri dan bangsa.
Sumber gambar : https://www.espos.id/tips-menang-ingin-menang-dalam-lomba-simak-triknya-536592