Bersaing untuk Bertahan: Perang Harga di Ranah Digital

Ditulis oleh: Lisa Kustina

Dalam era digital yang terus berkembang, cara kita berbelanja telah mengalami transformasi yang signifikan. E-commerce, social commerce, dan live e-commerce adalah konsep baru dari pembelanjaan online. Tidak diragukan lagi, transformasi dalam cara berbelanja yang dipicu oleh era digital telah menjadi salah satu perubahan paling mencolok dalam dunia perdagangan modern. E-commerce, social commerce, dan live e-commerce adalah konsep-konsep yang membawa pergeseran dalam kebiasaan belanja Masyarakat. Saat ini, konsumen diberikan beragam pilihan, interaksi yang lebih personal, dan pengalaman belanja yang lebih mendalam dari yang pernah ada sebelumnya. Seiring kemajuan teknologi dan konektivitas yang semakin kuat, pembelanjaan online terus berkembang,

E-commerce, atau perdagangan elektronik, adalah fondasi dari perbelanjaan online. E-commerce adalah praktik berbelanja dan menjual produk dan layanan melalui internet. Situs web e-commerce, seperti Amazon, Tokopedia, dan Shopee, telah menjadi tujuan utama bagi konsumen di seluruh dunia. E-commerce memungkinkan pelanggan untuk menjelajahi berbagai produk, membandingkan harga, dan melakukan transaksi tanpa harus meninggalkan kenyamanan di rumah mereka. Hal ini telah memungkinkan akses yang lebih luas ke berbagai produk, baik lokal maupun internasional. Setelah E-commerce, berkembang juga social commerce.

Social commerce adalah konsep yang semakin populer dalam e-commerce. Ini menggabungkan aspek sosial media dengan proses belanja online. Platform sosial media seperti Instagram dan Facebook telah menjadi wadah bagi bisnis dan merek untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan mereka. Pelanggan dapat menjelajahi produk, membaca ulasan, dan bahkan berdiskusi dengan pemilik bisnis sebelum mereka memutuskan untuk membeli. Social commerce memanfaatkan interaksi sosial untuk meningkatkan kepercayaan dan keterlibatan pelanggan. Semakin kesini e-commerce semakin berkembang hingga muncul live e-commerce.

Live e-commerce adalah perkembangan terbaru dalam perbelanjaan online. Ini melibatkan siaran langsung yang diselenggarakan oleh penjual atau influencer di platform seperti Instagram Live, Facebook Live, atau TikTok Live. Selama siaran langsung, penonton dapat berinteraksi secara real-time, mengajukan pertanyaan, dan bahkan membeli produk langsung dari siaran tersebut. Live e-commerce menciptakan pengalaman yang lebih pribadi dan interaktif, mirip dengan berbelanja di toko fisik.

Namun, seiring berkembangnya waktu, perubahan besar dalam e-commerce terutama terkait dengan TikTok Live, semakin menguat. TikTok Live, yang sebelumnya hanya dikenal sebagai platform berbagi video pendek, telah memasuki dunia e-commerce dengan tawaran harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan e-commerce lainnya. Dalam upayanya untuk menguasai pangsa pasar, TikTok Live seringkali menggoda konsumen dengan diskon dan penawaran menarik lainnya.

Namun, upaya TikTok live ini juga telah menuai sejumlah kontroversi. Banyak negara telah merespons dengan keras terhadap langkah-langkah TikTok Live, termasuk beberapa negara yang telah memutuskan untuk melarang platform ini. Beberapa negara merasa bahwa TikTok Live mungkin merugikan bisnis e-commerce konvensional dan mengancam kebijakan perlindungan konsumen yang ada. Negara-negara yang telah memberlakukan pembatasan atau pelarangan TikTok Live termasuk Amerika Serikat, India, dan beberapa negara lainnya. Langkah-langkah ini mencerminkan ketegangan antara perkembangan teknologi yang inovatif dan perlindungan kepentingan ekonomi serta kesejahteraan konsumen. Di Indonesia tiktok shop ditutup pada tanggal 4 Oktober 2023. Hingga di akhir tahun 2023, mengutip teknologi.bisnis.com Tiktok resmi bermitra dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Tiktok menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar untuk mendukung operasional Tokopedia.

Perang harga menjadi strategi utama bagi banyak perusahaan untuk menarik perhatian konsumen di market place. Diskon besar-besaran, penawaran paket hemat, dan promo-flash sale menjadi senjata ampuh untuk menarik pembeli. Namun, di balik penawaran menarik tersebut, terdapat konsekuensi yang tidak bisa diabaikan. Penurunan harga dapat mengurangi profit margin perusahaan dan mengarah pada perlombaan menuju bottom price, yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan bisnis. Selain itu, perang harga juga menciptakan tekanan besar bagi pelaku bisnis kecil dan menengah. Mereka sering kali kesulitan bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya lebih besar untuk menawarkan harga yang lebih rendah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan pendapatan dan bahkan kebangkrutan bagi bisnis-bisnis skala kecil.

Perang harga di ranah digital mungkin tidak bisa dihindari. Namun, di tengah tantangan ini, terdapat peluang bagi pelaku bisnis yang cerdas dan inovatif. Mereka yang mampu mengidentifikasi segmen pasar yang tepat, menawarkan nilai tambah yang unik, dan memanfaatkan teknologi secara efektif dapat tetap bersaing dan bertahan dalam pasar yang kompetitif. Inovasi dalam strategi pemasaran, penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan fokus pada kepuasan pelanggan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan perang harga. Maka dari itu, sementara penting bagi para pelaku bisnis untuk tidak terjebak dalam permainan harga murah semata. Mereka perlu mengambil pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam menjaga relevansi dan keberlanjutan bisnis. Bersaing untuk bertahan bukan hanya tentang siapa yang menawarkan harga terendah, tetapi juga tentang siapa yang mampu memberikan nilai tambah yang nyata bagi konsumen dan membangun hubungan yang kuat dengan mereka.

Selain itu, keberhasilan dalam ranah digital juga sangat dipengaruhi oleh pengembangan soft skills yang kuat. Pertama, adaptabilitas menjadi kunci dalam menghadapi perubahan yang terjadi dengan cepat di lingkungan digital. Bisnis dan para pelaku industri harus dapat beradaptasi dengan cepat terhadap tren baru, teknologi baru, dan perubahan kebutuhan konsumen. Kemampuan untuk berpikir cepat dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah adalah keterampilan yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan perang harga dan persaingan yang ketat. Kedua, komunikasi yang efektif menjadi kunci untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen dan pelanggan potensial. Dunia digital penuh dengan kebisingan informasi, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas, persuasif, dan menarik perhatian menjadi sangat penting. Pelaku bisnis yang mampu berkomunikasi secara efektif dapat lebih berhasil dalam membangun merek yang kuat dan memenangkan hati konsumen.

Ketiga, kreativitas menjadi salah satu faktor kunci dalam menciptakan strategi pemasaran dan promosi yang efektif di ranah digital. Dengan persaingan yang semakin ketat, pelaku bisnis perlu berpikir out of the box dan menciptakan kampanye yang inovatif dan menarik perhatian. Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan mengimplementasikannya dengan baik dapat menjadi pembeda yang signifikan dalam memenangkan persaingan di ranah digital. Selain itu, empati dan kepekaan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen juga menjadi kunci dalam membangun hubungan yang kuat dan memenangkan loyalitas konsumen. Pelaku bisnis yang dapat memahami secara mendalam apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen mereka akan lebih mampu memberikan nilai tambah yang nyata dan memenangkan hati konsumen.

Kemampuan softskill lainnya yang memberikan faktor signifikan terhadap keberhasilan adalah kesabaran, tawakal, dan ikhlas. Ketiga hal ini memegang peranan penting dalam dunia bisnis digital. Kesabaran menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan yang cepat dalam lingkungan bisnis digital. Kesabaran membantu para pelaku bisnis untuk tetap fokus dan tenang dalam pengambilan keputusan. Di samping itu, tawakal memainkan peran yang signifikan dalam menjaga mental dan emosional para pelaku bisnis. Dengan berserah diri kepada Allah SWT, mereka dapat melepaskan beban yang berlebihan dan yakin bahwa rezeki datang dari-Nya. Selain itu, ikhlas dalam niat berbisnis menjadi fondasi moral yang kuat bagi para pelaku bisnis. Dengan niat yang tulus untuk mencari ridha Allah SWT dan memberikan manfaat kepada orang lain, setiap langkah dalam bisnis mereka dianggap sebagai ibadah. Hal ini memotivasi mereka untuk menjaga integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan. Dengan mengembangkan dan mengasah soft skills ini, para pelaku bisnis dapat meningkatkan daya saing mereka di ranah digital dan lebih berhasil dalam menghadapi tantangan perang harga serta menjaga kelangsungan bisnis mereka dalam jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top