Agamanya Satu, Tapi Mengapa Kita Berbeda Mempraktekannya?

Hampir setiap tahun, Indonesia selalu dikelilingi drama penentuan 1 Syawal- seperti hal nya tahun ini hal yang sama terjadi saat ada dua pendapat berbeda mengenai penetapan tanggal 1 slawal 1444H. Fenomena ini membawa saya berfikir mengapa umat Islam bisa berbeda-beda meskipun agamanya satu?
 
Faktor Pembentuk Perbedaan Praktek Keislaman di Indonesia
Cara berfikir manusia itu kompleks karena manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan berikan kelebihan berupa akal budi yang membentuk kebudayaan dan kearifan perilaku, termasuk dalam beragama. Jangankan perbedaan antar agama, dalam agama yang sama-pun kita sering menemukan perbedaan-perbedaan dalam tata cara menunaikan ibadah. Mengapa bisa seperti itu? Pertanyaan ini memerlukan jawaban yang kompleks namun setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi manusia dalam berperilaku dan beragama yaitu:

1. Faktor lingkungan dan budaya

Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang berbeda-beda, sehingga terpapar pada beragam pengaruh budaya, agama, dan kepercayaan yang berbeda. Hal ini dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap kehidupan, Tuhan, dan praktek agama.

2. Perbedaan pemahaman dan interpretasi terhadap ajaran agama

Walau agama mungkin memiliki ajaran dan prinsip dasar yang sama, namun pemahaman dan interpretasi yang berbeda-beda dapat terjadi di kalangan umat yang berbeda. Hal ini dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap agama dan kepercayaan sehingga memunculkan perilaku dan keyakinan beragama yang berbeda.

3. Faktor politik dan sejarah

Dalam sejarah manusia, terdapat berbagai kejadian dan peristiwa penting yang dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap agama dan kepercayaan. Selain itu, faktor politik, seperti perebutan kekuasaan dan penyebaran agama melalui kekuatan, juga dapat mempengaruhi penyebaran agama dan penerapan nilai-nilai keagamaan di suatu wilayah. Dari ketiga faktor diatas kita bisa lihat betapa kompleksnya perkembangan pemahaman keagamaan dalam suatu masyarakat yang dipengaruhi oleh lingkungan, budaya, level pemahaman dan interpretasi serta faktor politik dan sejarah.

Bagaimana Faktor Lingkungan dan Budaya Mempengaruhi Praktek Keislaman pada Masyarakat Indonesia

Faktor lingkungan dan budaya memainkan peran penting dalam perkembangan Islam di Indonesia. Berikut beberapa faktor lingkungan dan budaya yang mempengaruhi perkembangan Islam di Indonesia:

a. Faktor Geografis

Indonesia terletak di wilayah tropis dan memiliki banyak pulau yang tersebar di seluruh kepulauan. Hal ini mempengaruhi cara hidup, kepercayaan dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang berbeda-beda di setiap daerah.

b. Pengaruh Hindu dan Buddha

Sebelum kedatangan Islam, Indonesia telah dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha yang membawa pengaruh besar dalam kebudayaan dan adat istiadat masyarakat. Hal ini berdampak pada cara masyarakat Indonesia memahami agama dan menyambut kedatangan Islam

c. Faktor Politik

Selama berabad-abad, Indonesia telah mengalami banyak perubahan politik yang mempengaruhi agama dan masyarakat. Pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan di Indonesia, Islam berkembang melalui hubungan dagang dan perkawinan antara penguasa dan pedagang Muslim. Setelah itu, Islam semakin tersebar di Indonesia pada masa penjajahan Belanda, terutama setelah terjadi Perang Diponegoro dan Perang Padri.

d. Tradisi Islam Nusantara

Adat istiadat dan kepercayaan masyarakat Indonesia juga mempengaruhi pemahaman dan pengembangan Islam di Indonesia. Tradisi Islam Nusantara, misalnya, menggabungkan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal yang menyebabkan terjadinya variasi dalam bentuk-bentuk ibadah Islam di Indonesia

e. Faktor Sosial

Hubungan sosial antara masyarakat Indonesia juga mempengaruhi perkembangan Islam di Indonesia. Masyarakat yang hidup harmonis dengan etnis dan agama lain cenderung memahami Islam dengan cara yang lebih moderat, sedangkan masyarakat yang terisolasi dan terpisah cenderung lebih mengutamakan tradisi dan kepercayaan yang telah ada sebelumnya.

Bagaimana Pengaruh Perbedaan Pemahaman dan Interpretasi Agama Terhadap Perkembangan Praktek Keislaman pada Masyarakat Indonesia

Perbedaan pemahaman dan interpretasi terhadap ajaran agama Islam memang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan Islam di Indonesia. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut, di antaranya adalah:

a. Konteks sejarah dan budaya lokal

Perbedaan sejarah dan budaya lokal yang berbeda di setiap daerah di Indonesia mempengaruhi pemahaman dan interpretasi masyarakat terhadap ajaran Islam. Misalnya, di Aceh yang telah lama terkenal sebagai daerah yang memiliki tradisi Islam yang kental, masyarakatnya lebih mengutamakan aspek keagamaan seperti hukum syariah. Sementara itu, di daerah lain seperti Jawa dan Bali, ajaran Islam lebih tercampur dengan budaya lokal, sehingga masyarakatnya lebih fleksibel dalam menginterpretasikan ajaran Islam.

b. Latar belakang pendidikan dan sosial

Pendidikan dan latar belakang sosial juga memengaruhi cara orang memahami agama Islam. Masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sosial yang mapan cenderung memiliki pemahaman yang lebih kritis dan kontekstual terhadap ajaran Islam. Sementara itu, masyarakat yang kurang terdidik dan sosial yang kurang mapan cenderung mengambil pemahaman Islam secara literal dan kurang memperhatikan konteks sosial dan sejarah

c. Pengaruh kelompok dan tokoh agama

Kelompok dan tokoh agama juga memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman dan interpretasi masyarakat terhadap Islam. Setiap kelompok memiliki cara dan pandangan yang berbeda-beda dalam memahami ajaran Islam, dan ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap agama Islam.

Perbedaan pemahaman dan interpretasi terhadap ajaran agama Islam dapat mempengaruhi perkembangan Islam di Indonesia. Di satu sisi, perbedaan ini dapat memperkaya keragaman dan keanekaragaman dalam kehidupan beragama di Indonesia. Namun, di sisi lain, perbedaan ini juga dapat menimbulkan konflik dan ketegangan di antara umat Islam sendiri.

Bagaimana Faktor Politik dan Sejarah Mempengaruhi Perkembangan Praktek Keislaman pada Masyarakat Indonesia

Pengaruh faktor politik dan sejarah sangat besar dalam perkembangan pemahaman Islam di Indonesia sejak awal Islam datang hingga saat ini. Berikut beberapa pengaruhnya:

a. Penyebaran Islam di Indonesia melalui perdagangan

Pada abad ke-7, para pedagang Arab membawa Islam ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Mereka membawa ajaran Islam serta berbagai pengaruh budaya dan politik yang mempengaruhi cara Islam dipahami dan dipraktikkan di Indonesia.

b. Pengaruh kekuasaan politik: Setelah Islam diperkenalkan di Indonesia, pemimpin-pemimpin politik seperti raja-raja, sultan, dan penguasa daerah memainkan peran penting dalam mengembangkan pemahaman Islam di Indonesia. Cara Islam didakwahkan menyesuaikan dengan gaya kepemimpinan masing-masing raja/sultan/penguasa daerah tersebut. Contohnya di Aceh akan lebih kental dengan nuance Syariah karena sejak awal Sultan Aceh adalah raja yang taat akan aturan/syariat.

c. Kedatangan para ulama

Kedatangan para ulama dari Timur Tengah, India, dan Malaysia pada abad ke-13 hingga ke-16 juga mempengaruhi pemahaman Islam di Indonesia. Para ulama ini membawa pemahaman Islam yang berbeda dan mengajarkan madzhab-madzhab fiqh serta tarikat-tarikat sufi yang kemudian mempengaruhi pemahaman Islam di Indonesia. Cara berfikir dan pemahaman ulama-ulama tersebut sangat mempengaruhi perkembangan praktek keislaman hingga saat ini.

d. Kolonialisme dan nasionalisme

Era kolonialisme Belanda pada abad ke-19 dan ke-20 mempengaruhi pemahaman Islam di Indonesia. Pemerintah kolonial membatasi kegiatan keagamaan Islam dan mempromosikan sekularisme dan modernisme yang bertentangan dengan ajaran Islam. Namun, nasionalisme Indonesia yang muncul pada awal abad ke-20 juga mempengaruhi pemahaman Islam di Indonesia. Perjuangan kemerdekaan individu dan negara yang digagas oleh para ulama membawa pemikiran Islam yang berbasis pada kemerdekaan, keadilan sosial, dan persatuan nasional.

 e. Gerakan Islamisme 

Gerakan kesadaran akan nilai-nilai keislaman yang muncul di Indonesia pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 mempengaruhi pemahaman Islam di Indonesia. Gerakan ini diusung oleh para muslim kelas menengah melalui kampanye di sosial media, fashion, musik dan jalur-jalur dakwah alternatif yang lain yang menawarkan Islam yang damai dan tentram. Gerakan ini terus berkembang dan mempengaruhi pemahaman Islam di Indonesia saat ini.

Dengan demikian, faktor politik dan sejarah mempengaruhi perkembangan pemahaman Islam di Indonesia dari masa ke masa. Pemahaman Islam di Indonesia terus berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi. Jadi, tidak heran bila perbedaan itu terus ada namun perbedaan itu menjadi tantangan bersama. Apakah perbedaan itu kelak menjadi rahmat atau menjadi pembuka bencana perpecahan agama ini?

Kontributor/Penulis: Ani Wahyu Rachmawati| Peneliti dan Dosen Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan| Portofolio riset: https://scholar.google.com/citations?user=NMaPRtsAAAAJ&hl=id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top